History Perkuliahan Masa Muda

Pengikut

Selasa, 14 Juni 2011

kisi kisi kepemimpinan tahun lalu

versi 2:
1. Berilah Pengertian Kepemimpinan Minimal 2 definisi
2. Mengapa Kepemimpinan Itu Penting dalam aspek suatu kehidupan suatu organsasi
3. Jelaskan Tingkatan Manajer Sesuai gambarnya,dan berikan gambarnya
4. Jelasakna 10 Peran seorang pemimpin menurut mind sclipt
5. Jelaskan Pola-pola Aktifitas Pemimpin
6. Jelaskan Peran Khusus yang harus dimiliki para pemimpin Scandinavia
7. Sebutkan dan jelaskan Teori-teori Kepemimpinan
8. Perbedaan antara Kepemimpinan dan Manajer :
9. Peran Manajer menurut minizberg
10. Sebutkan ketrampilan manajer (manajer skill) :
11. Apa saja Position Power dan Personal Power :
12. Sebutkan Perilaku pemimpin menurut hasil study UnversitashioMichigan, Skandinavia
13. Sebutkan jenis-jenis kelompok kerja ( team ) :
14. Jelaskan model kepemimpinan partisipatif :
15 Jelaskan ciri-ciri dan efektivitas manajer dalam organisasi :
16. Jenis-jenis & perbedaan kekuasaan pemimpin dalam personal & position power













Apa arti pentingnya kepemimpinan suatu organisasi, jelaskan?
apa beda pemimpin dan manajer, jelaskan?
jelaskan pedoman pendelegasian?
jelaskan ciri dan efektifitas manajerial?
Jelaskan dan berikan contoh sumber kekuasaan(power)dan tipe kekuasaan?
Sebutkan persamaan dan perbedaan teori Michigan dengan teori Scandinavia?
Yang dimaksud dg. Planning work activities, classifying rules ,danobjective and monitoring operation yang tercakup dalam perilaku tugas khusus pemimpin?
Sebutkan keuntungan dan kerugian keputusan kelompok, jelaskan pula karakteristik kelompok/tim yang mempelajari proses keputusan kelompok?

JAWABAN
Kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam aspek kehidupan kelompok, organisasi dan Negara.
• Curtois berpendapat
o Kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, panic, kacau, dan anarki.
o Organisasi tanpa pemimpin bagaikan kapal tanpa nahkoda.
• Beberapa hal pentingnya kepemimpinan dalam aspek kehidupan antara lain sebagai berikut:
o Pemimpin menetapkan dan mengembangkan visi dan misi organisasi masa depan.
o Pemimpin dapat menggerakkan dan mengarahkan sumber daya, mengorganisir orang dan mengelola perubahan kearah pencapaian tujuan organisasi.
o Pemimpin dapat menentukan maju mundurnya, dinamis statisnya dan hidup matinya organisasi.

Beda pemimpin dengan manajer
Pemimpin:
• Para pemimpin memandang mereka sendiri sebagai terpisah dari organisasi.
• Para pemimpin mempunyai keahlian pribadi yang kuat yang mendorong memperjuangkan perubahan dalam tatanan yang ada.
Manajer:
• Para manajer memandang mempunyai rasa memiliki yang kuat terhadap organisasi.
• Para manajer melihat mereka yang ada bersama mereka.

Pedoman pendelegasian : seorang pemimpin membangun kenyamanan dari anggota dengan memberikan tujuan dan tanggung jawab.
Cirri efektifitas manajerial:
• Energi tinggi
• Kepercayaan diri
• Kedewasaan emosi
• Integritas pribadi
• Kekuatan motivasional
• Pencapaian tertinggi

Kekuasaan (power) merupakan kekuatan untuk menggerakan, mengarahkan, mendapatkan, memanfaatkan dan menguasai sumber daya 6M (men,money,materials,machines,methods,markets).
Tipe2 kekuasaan:
• Kekuasaan memaksa : berdasarkan menggunakan ancaman.
• Kekuasaan ahli : berdasarkan keahlian khusus.
• Kekuasaan sah : berdasarkan kedudukan formal.
• Kekuasaan menghargai : berdasarkan kemampuan penghargaan.
• Kekuasaan referensi : berdasarkan kepemilikan sumber daya.
• Kekuasaan informasi : berdasarkan akses informasi.
• Kekuasaan hubungan :berdasarkan hubungan baik.
• Kekuasaan charisma :berdasarkan cirri khas kepribadian.
• Kekuasaan jabatan :berdasarkan suatu posisi/jabatan.
• Kekuasaan pribadi :berdasarkan sumber dari pribadi.


Teori Michigan:
• Likert dalam studinya mengidentifikasi 2 variabel atau 2 dimensi perilaku yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan,yaitu:
o Terpusat pada pekerjaan : sejauh mana seorang pemimpin menekankan pada aspek teknis atau penyelesaian tugas pekerjaan.
o Terpusat pada pegawai : sejauh mana seorang pemimpin menekankan hubungan antar pribadi, termasuk didalamnya minat pemimpin untuk memperhatikan kesejahteraan bawahan dan menerima baik adanya perbedaan individual diantara bawahannya.
Teori Scandinavia:
• Model kepemimpinan ini, yaitu:
o Gaya kepemimpinan:
Berorientasi pada tugas
Berorientasi pada orang
Berorientasi pada pengembangan: menghargai eksperimen

Planning activities : membuat perencanaan untuk aktivitas kerja sebuah organisasi.
Clarifying sales : mengklarifikasikan aturan2 yang ada dalam organisasi.
Objective dan monitoring operation : melakukan pengontrolan dan pengawasan terhadap objek dan operasi organisasi.
Keputusan kelompok:
• Keuntungan:
o Banyak saran
o Masalah dapat diselesaikan bersama
o Identifikasi hayalan
o Mengumpulkan solusi
o Implementasi
o Keputusan
• Kerugian:
o Menghabiskan waktu
o Memerlukan evaluasi
Kepemimpinan dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Level Top Leader/Top Management
Pimpinan puncak, misalnya, direktur utama. Melakukan tugas yang bersifat konseptual.
Misalnya, melakukan perencanaan yang akan dilakukan seluruh anggota.
2. Level Middle Leader/Middle Management
Golongan menengah, misalnya, staf produksi, manajer keuangan. Melakukan tugas konseptual sebagai penjabaran dari top management, juga melakukan pekerjaan tersebut. Penguasaan
teknis relatif penting.
3. Lower Leader/Lower Management
Golongan bawah, misalnya, supervisor, mandor dan pelaksana teknis. Harus menguasai teknis
walaupun secara konseptual tidak begitu penting.

Asumsi Keterlibatan dalam pengambilan keputusan meningkatkan pemahaman tentang isu-isu yang terlibat dengan mereka yang harus melaksanakan keputusan. Orang lebih berkomitmen untuk tindakan di mana mereka telah terlibat dalam pembuatan keputusan yang relevan. Orang-orang kurang kompetitif dan lebih kolaboratif ketika mereka bekerja pada tujuan bersama. Bila orang membuat keputusan bersama, komitmen sosial terhadap satu sama lain lebih besar dan dengan demikian meningkatkan komitmen mereka untuk keputusan tersebut.
Gaya Pemimpin Partisipatif, daripada mengambil keputusan otokratis, berusaha untuk melibatkan orang lain dalam proses, mungkin termasuk bawahan, rekan kerja, atasan dan pemangku kepentingan lainnya. Namun, sering kali karena dalam manajer 'kehendak untuk memberikan atau menolak kontrol ke atau dia bawahannya, partisipatif dalam aktivitas yang paling adalah tim langsung
Diskusi Ada banyak potensi manfaat kepemimpinan partisipatif, seperti ditunjukkan dalam asumsi , di atas. Pendekatan ini juga dikenal sebagai konsultasi, pemberdayaan, bersama pengambilan keputusan, kepemimpinan demokratis, Manajemen By Objective (MBO), dan pembagian kekuasaan. Kepemimpinan partisipatif dapat menjadi palsu ketika manajer meminta pendapat dan kemudian mengabaikan mereka. This is likely to lead to cynicism and feelings of betrayal. Hal ini mungkin menyebabkan perasaan sinisme dan pengkhianatan.
Peran Manajer menurut minizberg
Ini adalah jantung dari hubungan manajer-bawahan dan kekuasaan manajerial dan menyebar luas di mana bawahan yang terlibat bahkan di mana mungkin hubungan interpersonal tidak langsung. Manajer
• mendefinisikan struktur dan lingkungan di mana sub-koordinat bekerja dan termotivasi.
• mengawasi dan pertanyaan kegiatan agar tetap waspada.
• memilih, mendorong, mempromosikan dan disiplin.
• mencoba untuk menyeimbangkan kebutuhan bawahan dan organisasi bagi operasional yang efisien.

Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar yang telah disebutkan, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar